Jumat, 14 Oktober 2011

Materi Etika Profesi dan Administrasi Keuangan Negara

0 komentar
Berikut adalah materi terkait:

1. AKN (Administrasi Keuangan Negara) - Bapak M Qeys S Amrullah
Link: Materi AKN Pertemuan 1-8

2. Etika Profesi (Etprof)
Link: Materi Slide Etprof
Continue reading →
Selasa, 11 Oktober 2011

E-book Advance Accounting 11e

0 komentar
Bagi yang males baca buku atau slide, ini nih ada E-book Advance Accounting Beams Edisi 11.

Monggo diunduh di link berikut:
E-book Advance Accounting 11e

dan juga ada PSAK terkait dengan advanced accounting;
monggo di link berikut:
PSAK
Continue reading →

Latihan Advance Accounting (Business Combination)

0 komentar
Berikut adalah latihan-latihan terkait dengan kombinasi bisnis entitas. Latihan ini diadopsi dari Modul Ibu Iin (Dosen Advance Accounting Sekolah Tinggi Akuntansi Negara). Selamat belajar dan selamat latihan.

Silakan unggah di link berikut:
Soal latihan Business Combination
Jawaban latihan Business Combination


Created and Edited by: Deri Syafitra @2011
Continue reading →
Senin, 10 Oktober 2011

Auditing and Jasa Assurance (Alvin A Arens, dkk)

0 komentar
Berikut adalah Resume Singkat tentang Auditing and Jasa Assurace karangan Alvin A Arens, dkk

Monggo didownload di link berikut:
Pertemuan I (Pengertian, Jenis, Tujuan,dan Laporan Audit Keuangan)
Pertemuan II (Standar, Kode Etik dan Organisasi Profesi Auditor)
Continue reading →
Minggu, 09 Oktober 2011

Buku Tepat, si Kecil Cerdas

0 komentar

BUKU adalah gudang ilmu. Untuk itu, kenalkan buku pada si buah hati sedini mungkin. Agar hasilnya maksimal, pilihlah buku yang sesuai dengan usia buah hati.

Hampir semua orang mengetahui manfaat sebuah buku. Selain sebagai sumber pengetahuan, buku juga membuat pikiran dan wawasan terbuka. Hal itu tidak saja berlaku bagi orang dewasa, anak-anak pun akan mendapatkan manfaat yang sama jika diajarkan membaca buku yang cocok dan sesuai dengan perkembangan jiwanya. Banyak sekali jenis buku dijual di toko buku hingga kaki lima.

Beragam pilihan buku pun bisa didapat secara mudah. Namun, jangan sampai kemudahan dan semua fasilitas itu membuat anak-anak menjadi rusak karena membaca buku yang tidak sesuai usia. Jika itu terjadi, anak akan mengalami kecenderungan berfantasi seperti apa yang telah dibacanya.

Itu akan semakin buruk jika yang dibaca adalah buku-buku yang mengandung nilai kekerasan, pornografi, atau buku yang bernuansa menyesatkan. Misalnya kartun, tetapi dengan jalan cerita orang-orang dewasa.




"Agar anak tidak menyimpang dari buku yang ingin dibacanya, diperlukan ketegasan orangtua. Tidak masalah menghukum anak jika ketahuan membaca bukubuku terlarang," kata guru SDN Pisangan Jakarta, Wiwit Kartika, saat dihubungi beberapa waktu lalu.
Mengatasi masalah bacaan pada anak, memang tidak mudah, apalagi untuk mengawasinya. Bisa saja anak yang di rumah terlihat alim dan penurut, tetapi di lingkungan permainan atau di sekolah anak mendapatkan buku-buku yang tidak sesuai dengan usia.

Entah itu dibawakan teman-temannya, atau bisa pula dengan meminjamnya di penyewaan buku yang tidak membatasi apa yang boleh dibaca dan mana yang tidak. Peran orangtua sangat dibutuhkan untuk mengawasi buku yang dibaca anak-anaknya. Tanpa pengawasan, anak akan leluasa dan menganggap biasa untuk membaca buku orang dewasa, yang notabene tidak sesuai dengan usianya.


Agar anak tidak salah memilih, ada baiknya orangtua menyediakan buku di rumah. Atau jika tidak punya, ajaklah anak untuk meminjam buku di perpustakaan sekolah atau perpustakaan nasional.

Pada usia balita hingga SD, anak biasanya lebih menyukai komik karena mudah dicerna. Selain bergambar, cerita komik biasanya lebih sederhana. Kebanyakan orangtua lebih suka mengenalkan komik pada anak-anak untuk mendorong minat baca mereka, tetapi pilihlah buku cerita yang tidak mengajarkan kekerasan.

"Anak memang memiliki kebiasaan meniru apa yang didengar, dilihat, dan dirasa. Pilihlah buku yang tidak menuliskan kalimat-kalimat kasar," kata pengajar berjilbab itu. Proses yang tidak kalah penting yang harus dilakukan orangtua adalah mengenalkan buku.

Proses pengenalan dilakukan secara bertahap. Misalnya memilih buku yang berisi nilai-nilai kebaikan dan keburukan yang digambarkan lewat tokoh binatang yang ada di dalamnya.

"Tokoh seperti itu bisa ditemukan secara mudah dalam cerita bergambar untuk anakanak balita," kata dia.

Seiring dengan semakin bertambahnya usia anak, buku yang dijadikan bacaan juga bisa diganti dengan buku yang bercerita tentang tokoh-tokoh legendaris atau cerita rakyat dari berbagai daerah di Indonesia.

"Cerita rakyat sangat cocok diberikan pada anak-anak SD. Namun, diselingi dengan buku-buku sejarah agar pengetahuan anak bertambah," kata dia.

Lebih lanjut dikatakan pengajar berkulit sawo matang tersebut, anak usia SD sudah waktunya diajak untuk membaca buku nonfiksi yang sarat dengan fakta dan pengetahuan. Namun, tidak jarang anak tidak mau membaca buku tanpa gambar karena sulit mencernanya.

"Buku yang banyak tulisan memang mempunyai tantangan yang lebih tinggi untuk mencernanya, berikan pemahaman seperti itu pada anak," tuturnya.

Sementara untuk usia SMP, anak sudah diizinkan membaca buku- buku remaja seperti buku petualangan dengan ratusan halaman, atau bisa pula buku yang mengajak anak untuk memecahkan sebuah misteri.

Buku seperti ini sangat bagus karena mereka akan berpikir untuk menyelesaikan masalah seperti yang ada di dalam buku yang dibacanya. Agar anak tidak kecanduan atau gemar komik, orangtua perlu mendampingi dan memberi masukan saat mereka memilih buku. Orangtua harus punya inisiatif untuk menemukan bahan bacaan buat anak.

Pilih yang ceritanya mengandung unsur pendidikan atau mendorong imajinasinya. Jika anak dipaksa untuk mengubah kebiasaannya secara cepat, misalnya dari komik, kemudian diberikan buku baru, bisa-bisa minat baca anak menjadi luntur.

"Mulailah secara bertahap.Terangkan pada mereka bahwa pengetahuan akan bertambah apabila mereka gemar membaca buku, bukan komik," tambahnya lagi.

Beruntunglah anak-anak zaman sekarang. Mereka bisa dengan mudah mencari buku-buku yang mereka inginkan. Tak hanya mereka yang berkantong tebal. Mereka yang berkantong pas-pasan pun tetap bisa menikmati buku bacaan. Gratis malah. Salah satunya melalui program Mobil Pintar yang digagas Ibu Ani Susilo Bambang Yudhoyono bersama dengan Solidaritas Istri Menteri Kabinet Bersatu.

Program berupa perpustakaan keliling ini sangat diminati oleh anak-anak Indonesia. Memang dibandingkan perpustakaan keliling, Mobil Pintar memiliki beberapa keunikan. Selain menyediakan buku,di perpustakaan keliling anak-anak juga dapat menikmati permainan-permainan dan tayangan edukatif yang disediakan, serta fasilitas komputer secara bersama-sama.

Selain itu, Mobil Pintar juga menyediakan tutor terlatih yang dapat membantu anak-anak belajar dan bermain. Ibu Ani berharap, Mobil Pintar, yang idenya berawal dari keluhan masyarakat yang ingin belajar namun tidak memiliki buku atau uang, dapat turut mencerdaskan anak-anak Indonesia sehingga cita-cita Indonesia yang lebih maju dan sejahtera dapat tercapai.
(Koran SI/Koran SI/nsa)

Sumber: http://www.perpustakaan.depkeu.go.id/DefaultPrg.asp?in=IndexNewsEvent
Continue reading →

Materi Akuntansi Pemerintah Daerah (Slide)

0 komentar
Continue reading →
Sabtu, 08 Oktober 2011

Tugas Akuntansi Keuangan Sektor Komersial (Resume Pertemuan I)

0 komentar
Silakan download ya, mohon diperhatikan dan dipahami apabila ada salah-salah kata atau ada kekurangan sehingga ada waktu untuk melakukan pengeditan ulang.

Cc: Catur Puji Harsono, Eko Wahyudi, Tya Fatih Tya, Fery Perdiansyah.

(Maaf kalau diposting di blog, repot kalau di E-mail, kagak hafal dan email AOl saya masih rusak, wkwk :p )

Silakan unggah di link berikut:

Resume AKSK Pertemuan I
Cover AKSK
Continue reading →

Pencatatan Kombinasi Bisnis Entitas menurut PSAK 22 (Revisi 2010)

0 komentar
Pernyataan ini bertujuan untuk meningkatkan
  relevansi, keandalan, dan daya banding dari informasi yang
  disampaikan entitas pelapor dalam laporan keuangannya
  mengenai kombinasi bisnis dan dampaknya. Untuk mencapai
  tujuan tersebut, Pernyataan ini mengatur prinsip dan persyaratan
  tentang bagaimana pihak pengakuisisi (acquirer):
  (a)     mengakui dan mengukur dalam laporan keuangannya
            aset  teridentifikasi  yang  diperoleh,  liabilitas  yang
            diambil-alih dan kepentingan nonpengendali dari pihak
            yang diakuisisi (acquiree);
  (b)     mengakui  dan  mengukur  goodwill  yang  diperoleh
            dari kombinasi bisnis atau keuntungan dari pembelian
            dengan diskon; dan
  (c)     menentukan   jenis   informasi   yang    diungkap                                                                   untuk  memungkinkan  pengguna  laporan  keuangan mengevaluasi
 sifat   dan   dampak   keuangan   dari kombinasi bisnis.

Entitas mencatat setiap kombinasi bisnis dengan metode akuisisi.
Penerapan metode akuisisi mensyaratkan:
(a)  Pengidentifikasian pihak pengakuisisi;
 (b) Penentuan tanggal akuisisi;
(c) Pengakuan dan pengukuran aset teridentifikasi yang 
      diperoleh, liabilitas yang diambil-alih, dan kepentingan
      liabilitas non pengendali;   
 (d)  Pengakuan dan pengukuran goodwill atau keuntungan pembelian diskon. 

Secara poin utama dari PSAK ini, ada beberapa syarat untuk melakukan kombinasi busnis (Akuisisi, Merger maupun Konsolidasi) antara Induk dan Anak (entitas non-pengendali), yaitu;

(a). Nilai Investasi Netto dari Anak Perusahaan (Aset- Liabilitas) dihitung terlebih dahulu dengan menggunakan nilai wajar pada tanggal transaksi.


(b). Hitung biaya- biaya (cost) yang dikeluarkan oleh Induk untuk melakukan kombinasi bisnis tersebut. Contohnya: Penerbitan saham, pemberian kas dan biaya-biaya lain terkait transaksi kombinasi bisnis.

(c). Hitung selisih antara Nilai Investasi Netto dan Cost yang dikeluarkan, apabila Cost > daripada  Nilai Investasi Netto , maka terdapat Goodwill positif dan dicatat disisi debit (dr) dan   apabila Cost < daripada  Nilai Investasi Netto , maka terdapat Goodwill Negatif (Pembelian dengan diskon) dan dicatat disisi credit sebagai akun keuntungan akibat kombinasi bisnis (cr). Ketentuan ini dipersyaratkan oleh PSAK No 22 (Revisi 2010) sebagai pengganti PSAK sebelumnya.

(d). Apabila ada penurunan akan Goodwill, maka Goodwill akan diturunkan sebesar nilai yang dapat direalisasikan (Recoverable Amount).   

Untuk lebih memperdalam, perhatikan contoh dibawah ini:


Perhitungan Nilai Wajar Imbalan yang Dialihkan
21
22            CI04. Sebagai akibat Entitas A (entitas induk secara
23  hukum, pihak yang diakuisisi secara akuntansi) menerbitkan
24  150 saham biasa, pemegang saham Entitas B memiliki 60%
25  saham yang diterbitkan entitas hasil penggabungan (yaitu 150
26  dari 250 saham yang diterbitkan). Sisa 40% dimiliki pemegang
27  saham Entitas A. Jika kombinasi bisnis dilakukan dalam bentuk
28  Entitas B menerbitkan tambahan saham biasa kepada pemegang
29  saham Entitas A sebagai pertukaran dengan saham biasa mereka
30  di Entitas A, maka Entitas B harus menerbitkan 40 saham agar
31  rasio kepentingan kepemilikan pada entitas hasil penggabungan
32  tetap sama. Pemegang saham Entitas B akan memiliki 60 dari
33  100 saham yang diterbitkan oleh Entitas B 60% pada entitas
34  hasil penggabungan. Sebagai hasilnya, nilai wajar imbalan
35  yang secara efektif dialihkan oleh Entitas B dan kepentingan
36  kelompok usaha pada Entitas A sebesar Rp1.600 (40 lembar
37  saham dengan nilai wajar per saham sebesar Rp40).


CI05. Nilai wajar imbalan yang secara efektif dialihkan
 2  didasarkan pada ukuran yang paling andal. Dalam contoh
3  ini, harga kuotasi pasar saham Entitas A memberikan dasar
4  yang lebih andal untuk mengukur imbalan yang secara efektif
5  dialihkan daripada nilai wajar estimasian saham Entitas B,
6  dan imbalan diukur dengan menggunakan harga pasar saham
7  Entitas A – 100 saham dengan nilai wajar per saham Rp16.




9  Pengukuran goodwill
CI06. Goodwill diukur sebagai kelebihan nilai wajar
12  imbalan yang secara efektif dialihkan (kepentingan kelompok
13  usaha pada Entitas A) atas nilai neto aset dan liabilitas
14  teridentifikasi Entitas A yang diakui, sebagai berikut:
15

16
17                                                             Rp              Rp


18   Imbalan yang secara efektif                                  1.600
19   dialihkan (Cost)
20   Nilai neto aset dan liabilitas
21   teridentifikasi Entitas A yang
22   diakui
23          Aset lancar                                 500
24          Aset tidak lancar                       1.500
25          Liabilitas jangka pendek           (300)





26          Liabilitas jangka panjang           (400)         (1.300)
27   Goodwill Positif                                                 300                




Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian per 30 September
2  20X6
3
4            CI07. Laporan posisi keuangan konsolidasian segera
5  setelah kombinasi bisnis adalah sebagai berikut:
6
 Aset
10   Aset lancar [Rp700 + Rp500]                        1.200
1 Aset tidak lancar [Rp3.000 + Rp1.500]         4.500
12   Goodwill                                                         300 
  13   Total aset                                                       6.000
  15
  16   Liabilitas
  17   Liabilitas jangka pendek                                 900
  18   Liabilitas jangka panjang                               1.500
19   Total liabilitas                                              2.400
20
  21   Ekuitas pemegang saham
  22   Saham yang diterbitkan                                 2.200
  23   Saldo laba                                                      1.400
  24   Total ekuitas pemegang saham                    3.600
  25
  26   Total liabilitas dan ekuitas pemegang           6.000
27   saham                        



17   KEUNTUNGA DAR PEMBELIA DENGAN
18  DISKON
19
20  Mengilustrasikan konsekuensi pengakuan dan pengukuran
21  keuntungan dari pembelian dengan diskon dengan menerapkan
22  PSAK 22 paragraf 32-36.
23
24            CI45. Contoh berikut ini mengilustrasikan akuntansi
25  untuk kombinasi bisnis dimana keuntungan dari pembelian
26  dengan diskon diakui.
27
28            CI46. Pada 1 Januari 20X5 PP mengakuisisi 80%
29  kepentingan ekuitas PS, entitas tertutup, dengan pertukaran
30  kas sebesar Rp150. Karena pemilik PS terdahulu perlu untuk
31  melepaskan investasi mereka di PS pada tanggal tertentu,
32  mereka tidak memiliki waktu yang cukup untuk memasarkan
33  PS kepada sejumlah pembeli potensial. Manajemen PP pada
34  awalnya mengukur secara terpisah aset teridentifikasi yang
35  diperoleh dan liabilitas yang diambil-alih pada tanggal akuisisi

1  sesuai dengan ketentuan dalam PSAK 22. Aset teridentifikasi
2  diukur sebesar Rp250 dan liabilitas yang diambil-alih diukur
3  sebesar Rp50. PP menugaskan konsultan independen,
4  yang menentukan bahwa nilai wajar dari 20% kepentingan
5  nonpengendali di PS adalah Rp42.
6
7            CI47. Jumlah aset neto teridentifikasi PS (Rp200,
8  dihitung dengan Rp250-Rp50) melebihi nilai wajar imbalan
9  yang dialihkan ditambah nilai wajar kepentingan nonpengendali
10  pada PS. Oleh karena itu, PP mengkaji ulang prosedur yang
11   digunakan untuk mengidentifikasi dan mengukur aset yang
12  diperoleh dan liabilitas yang diambil-alih dan untuk mengukur
13  nilai wajar baik kepentingan non pengendali pada PS maupun
14  imbalan yang dialihkan. Setelah kaji ulang tersebut, PP
15  memutuskan bahwa prosedur dan hasil pengukuran telah
16  sesuai. PP mengukur keuntungan dari pembeliannya atas 80%
17  kepentingan sebagai berikut:
18

19
20                                                                                   Rp


21   Jumlah aset neto teridentifikasi yang diperoleh
22   (Rp250-Rp50)                                                         200
23   Dikurangi:
24             Nilai wajar imbalan yang dialihkan
25             untuk 80% kepentingan PP pada PS     150
26   Ditambah:
27             Nilai wajar kepentingan nonpengen-
28             dali pada PS                                              42
29                                                                                         192
30   Keuntungan dari pembelian dengan diskon
31   atas 80% kepentingan                                               8


CI48. PP akan mencatat akuisisinya atas PS dalam
2  laporan keuangan konsolidasiannya sebagai berikut:
     (jurnal yang disusun):
3
4
5                                                                                      Rp         Rp
6        Db. Aset yang dapat diidentifikasi yang
7              diperoleh                                                          250
8               Kr. Kas                                                                        150
9               Kr. Liabilitas yang diambil-alih                                        50
10              Kr. Keuntungan dari pembelian
11                    dengan diskon                                                          8
12              Kr. Ekuitas-kepentingan non
13                     pengendali pada PS                                                42







Continue reading →