Kamis, 14 Juli 2011

Complex Capital Structure (Diluted EPS)

0 komentar
Annisa Bakir adalah manajer akuntansi di PT Kalbera Farma Indonesia, Tbk. Saat ini, Annisa sedang mempersiapkan penghitungan laba per saham (earnings per share-EPS), yang meliputi EPS dasar dan EPS dilusi serta pengungkapan terkait, sebagai bagian dari proses penyusunan laporan keuangan eksternal perusahaannya. Berikut ini disajikan sebagian data relevan yang diperoleh dari neraca per 30 Juni 2008, akhir tahun fiskal perusahaan.



Transaksi-transaksi berikut juga telah terjadi di PT Kalbera:
  • Pada tahun 2006, perusahaan telah memberikan opsi beli 100.000 lembar saham biasa dengan harga Rp15.000 per lembarnya. Meskipun tidak ada opsi yang dilaksanakan selama tahun 2008, harga per lembar saham biasa rata-rata selama tahun 2008 adalah Rp20.000.
  • Semua jenis obligasi diterbitkan dengan harga yang sama dengan nilai nominalnya. Untuk setiap nilai nominal Rp1.000.000, obligasi yang berbunga 7% dapat dikonversi menjadi 50 lembar saham biasa. Obligasi jenis ini diterbitkan pada tahun 2007 dan baru dapat dikonversi 5 tahun setelah penerbitannya.
  • Saham istimewa dengan tingkat dividen 8,5% diterbitkan pada tahun 2006.
  • Tidak ada tunggakan dividen (dividends in arrears) atas saham istimewa; meskipun demikian, tidak ada pengumuman dividen saham istimewa pada tahun fiskal 2008.
  • Saham biasa sejumlah 1.000.000 lembar beredar pada sepanjang tahun tahun fiskal 2008.
  • Penghasilan netto untuk tahun fiskal 2008 adalah Rp1.500.000.000 dan tarif pajak penghasilan rata-rata 40%.
Instruksi
Untuk tahun fiskal yang berakhir tanggal 30 Juni 2008, hitunglah:

a) EPS dasar (basic EPS).
b) EPS terdilusi (diluted EPS).

Solusi
a) EPS dasar

EPS mengukur laba yang diperoleh oleh setiap lembar saham biasa (common stock). Oleh karena itu, penghasilan netto perseroan harus disesuaikan dengan memperhitungkan bagian dividen saham istimewa. Jumlah saham yang diperhitungkan dalam penentuan EPS juga hanyalah jumlah lembar saham biasa yang beredar. Perhatikan, dividen saham istimewa tetap diperhitungkan meskipun pada tahun fiskal 2008, tidak ada pengumuman dividen. Hal ini karena dividennya bersifat kumulatif. Besarnya adalah Rp106.250.000 (= Rp1.250.000.000 × 8,5%).

EPS dasar (basic EPS) adalah penghitungan EPS yang mengabaikan dampak dari adanya sekuritas dilutif.

b) EPS terdilusi



Dalam memperhitungkan dampak dilutif dari convertible bonds, penentuan EPS dilusi menganggap seolah-olah obligasi tiu dikonversi (if-converted method). Dengan demikian, bunga atas obligasi harus disesuaikan (ditambahkan kembali) atas penghasilan netto dengan memperhitungkan pajak penghasilan. Besar penyesuaiannya adalah Rp210.000.000 [= Rp5.000.000.000 × 7% × (1 - 40%)]. Terkait dengan convertible bonds ini, jumlah saham yang beredar juga ditambah seolah-olah obligasi itu dikonversi, yaitu sebesar 250.000 lembar (= Rp5.000.000.000/Rp1.000.000 × 50).

Dalam memperhitungkan dampak dilutif dari opsi, jumlah saham yang beredar juga ditambah dengan menggunakan metode saham treasury (treasury stock method).

Continue reading →