Jumat, 04 November 2011

Intercompany Transactions - Inventory (Tecnique and Procedure)

2 komentar
Setelah kita memahami penyusunan kerangka untuk menyusun laporan keuangan konsolidasi, kita dapat menambahkan suatu item yang terkait dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasi, yakni Inventory, Fix Assets dan Bonds. Disini kita akan membahas Inventory transactions. 

Sebelum kita masuk ke dalam apa sih yang namanya inventory transaction dan bagaimana perlakuannya jika digunakan dalam menyusun laporan keuangan konsolidasi antara induk dan anak?
Satu hal yang jadi kunci buat kita adalah; 
" Laba yang terjadi antara penjualan baik dari Induk ke Anak, maupun dari Anak ke Induk tidak boleh diakui oleh Anak maupun Induk sampai Barang tersebut telah terjual ke pihak ketiga."

Didalam penjabarannya, Intercompany Inventory Transaction membahas tentang 2 kejadian:
a. Downstream Sales: Yaitu penjualan dari Induk ke Anak. Induk tidak boleh mengakui laba ke Anak apabila barang tersebut belum terjual ke pihak ketiga. Untuk lebih mempermudah, perhatikan contoh dibawah ini.
Contoh: (A jual ke B)
Perusahaan A memiliki 50% saham perusahaan B (Anak). Sepanjang tahun 2011, Perusahaan A menjual Inventory senilai 100.000 dengan margin 20% kepada B. B belum menjual ke pihak ketiga.
Jurnal koreksi yang kita susun adalah:
Sales   (A)                            120.000
          COGS    (B)                               120.000
COGS       (B)                           20.000
          Inventory       (B)                          20.000

Kenapa jurnalnya demikian? (Asumsi semua jurnal jual beli induk anak telah dicatat sesuai modul Bu Iin)
Jawab: Karena Laba diakui oleh Induk sebesar 120.000-100.000 = 20.000 dan laba ini tidak boleh diakui, makanya jurnal Sales (A) dibalik dengan COGS (B) agar laba tersebut tidak muncul. Kenapa dikredit Invetory, karena kalau dilihat jurnal, maka Laba dari penjualan Induk ke Anak tercermin dalam Inventory anak, makanya dikredit 20.000.

Contoh: (A jual ke B dan B jual lagi ke Pihak Ketiga)
Perusahaan A memiliki 50% saham perusahaan B (Anak). Sepanjang tahun 2011, Perusahaan A menjual Inventory senilai 100.000 dengan margin 20% kepada B. B menjual ke pihak ketiga dengan harga 150.000.
Jurnal yang disusun adalah:

Sales   (A)                            120.000
          COGS    (B)                               120.000

Kenapa jurnalnya demikian? (Asumsi semua jurnal jual beli induk anak telah dicatat sesuai modul Bu Iin)
Jawab: Karena Laba diakui oleh Induk sebesar 120.000-100.000 = 20.000 dan laba ini boleh diakui, karena sudah terjual ke pihak luar. laba keseluruhan adalah 20.000 + 30.000 = 50.000 (boleh diakui). Dengan mendebit Sales (A) maka Sales induk akan dioffset habis dan COGS Anak juga habis. Namun, tersisa Akun Sales (B) ke pihak ketiga dan COGS (A) atas penjualan ke B senilai 150.000 dan 100.000, makanya diakui laba 50.000.


Contoh: (A jual ke B dan B jual lagi ke Pihak Ketiga dan ada sisa persediaan dalam Inventory Awal dan Inventory Akhir)
Perusahaan A memiliki 50% saham perusahaan B (Anak). Sepanjang tahun 2010 dan 2011, Perusahaan A menjual Inventory senilai 100.000 dan 100.000 dengan margin masing-masing 20% kepada B. B menjual ke pihak ketiga dengan harga masing2 150.000. Sepanjang tahun 2010 dan 2011, Perusahaan B hanya mampu menjual masing-masing 75% nya. Sehingga barang dagangan yang dibeli ditahun 2010 tersisa di tahun 2011 sebanyak 25%. (Asumsi Barang dagangan sisa (25%) terjual di 2011 semuanya.)
Jurnal yang disusun adalah:

Sales   (A)                            144.000*
          COGS    (B)                               144.000

COGS       (B)                           6.000**
          Inventory       (B)                          6.000

Retained Earning 31 Dec 2010        5.000***
          Inventory                                      5.000
* = (20%*120.000)+(120.000) ----> anak jual dengan margin 20% dari harga beli.
*** = (120.000-100.000)*1/4 --------> 1/4 nya adalah laba yang tidak boleh diakui karena persediaan awal masih sisa 25%. 
**= (144.000-120.000)*1/4 -----> 1/4 dari persediaan akhir belum terjual, dan laba tidak boleh diakui. 




b. Upstream Sales: adalah Penjualan dari Anak ke Induk .
Beda yang sangat mendasar antara Upstream dan Downstream adalah adanya pengakuan Noncontrolling Interest di Upstream, yang tidak diakui di Downstream. kenapa? Karena penjualan dari anak ke induk (Upstream) akan memperoleh laba anak dan kemudian laba itu diatribusikan ke Induk maupun NCI. Ingat Bab 3! (sesuai dengan porsi kepemilikan) terutama dalam pengakuan dividen.
Tetapi kalau kepemilikan induk ke anak adalah 100%, maka pencatatan antara Upstream dan Downstream adalah sama seperti yang dijabarkan di dalam contoh diatas. Mengapa? Karena jika anak mendapat laba dari penjualan ke induk, maka laba tersebut akan diatribusikan dalam bentuk dividen atau income from secara penuh ke Induk tanpa adanya gangguan dari Non Controlling Interest.

Contoh akan dijabarkan dan diutarakan secara gamblang dan sama seperti diatas. Dan catatan, pahami bedanya antara Upstream dan Downstream.


Contoh: (B jual ke A)
Perusahaan A memiliki 50% saham perusahaan B (Anak). Sepanjang tahun 2011, Perusahaan B menjual Inventory senilai 100.000 dengan margin 20% kepada A. A belum menjual ke pihak ketiga.
Jurnal koreksi yang kita susun adalah:
Sales                               120.000
          COGS                                  120.000
COGS                              20.000
          Inventory                               20.000

Kenapa jurnalnya demikian? (Asumsi semua jurnal jual beli induk anak telah dicatat sesuai modul Bu Iin)
Jawab: Karena Laba diakui oleh Anak sebesar 120.000-100.000 = 20.000 dan laba ini tidak boleh diakui, makanya jurnal Sales  dibalik dengan COGS agar laba tersebut tidak muncul. Kenapa dikredit Invetory, karena kalau dilihat jurnal, maka Laba dari penjualan Anak ke Induk tercermin dalam Inventory Induk, makanya dikredit 20.000.

Contoh: (B jual ke A dan A jual lagi ke Pihak Ketiga)
Perusahaan A memiliki 50% saham perusahaan B (Anak). Sepanjang tahun 2011, Perusahaan B menjual Inventory senilai 100.000 dengan margin 20% kepada A. A menjual ke pihak ketiga dengan harga 150.000.
Jurnal yang disusun adalah:

Sales   (A)                            120.000
          COGS    (B)                               120.000

Kenapa jurnalnya demikian? Karena laba yang 50.000 sepenuhnya boleh diakui , sehingga gak ada masalah denga Net Income anak.


Contoh: (B jual ke A dan A jual lagi ke Pihak Ketiga dan ada sisa persediaan dalam Inventory Awal dan Inventory Akhir)
Perusahaan A memiliki 50% saham perusahaan B (Anak). Sepanjang tahun 2010 dan 2011, Perusahaan B menjual Inventory senilai 100.000 dan 100.000 dengan margin masing-masing 20% kepada A. A menjual ke pihak ketiga dengan harga masing2 150.000. Sepanjang tahun 2010 dan 2011, Perusahaan A hanya mampu menjual masing-masing 75% nya. Sehingga barang dagangan yang dibeli ditahun 2010 tersisa di tahun 2011 sebanyak 25%. (Asumsi Barang dagangan sisa (25%) terjual di 2011 semuanya.)
Jurnal yang disusun adalah:

Sales                                       144.000*
          COGS                                        144.000
COGS                                    6.000**
          Inventory                                      6.000

Retained Earning 31 Dec 2010     2.500***
NCI                                                  2.500
          COGS                                                 5.000
* = (20%*120.000)+(120.000) ----> anak jual dengan margin 20% dari harga beli.
*** = (120.000-100.000)*1/4*50% porsi Induk --------> 1/4 nya adalah laba yang tidak boleh diakui karena persediaan awal masih sisa 25%.
**= (144.000-120.000)*1/4 -----> 1/4 dari persediaan akhir belum terjual, dan laba tidak boleh diakui.


Karena untuk tahun 2010 tidak ada koreksi, maka terjadi beberapa hal berikut:
1. Laba akan akan diakui terlalu besar yakni 1/4 x 20.000 = 5.000. Laba penjualan ini, akan diatribusikan 50% ke Induk dan 50% ke Entitas non pengendali.
2. Laba tahun 2011, akan terlalu tinggi 1/4 x 24.000 = 6.000 kalau tidak dilakukan koreksi atas laba yang masih melekat didalam Inventory akhir, untuk itu didebet COGS dan Dikredit Inventory untuk menambahkan beban dan mengurangi laba sebesar 6.000. Sehingga laba yang boleh diakui pada tahun 2011 hanyalah 18.000 atau 3/4 nya saja.

Jadi, Kesimpulannya hanya ada sedikit perbedaan antara upstream dan downstream. Jurnal tersebut dimasukkan dalam kertas kerja konsolidasi dalam rangka penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasi.

Berikut adalah langkah-langkah menyusun kertas kerja konsolidasian.
1. Mengeliminasi akun2 resiprokal antara Investment in S dan Ekuitas S.
Jurnal:
Capital Stock-S              xxxx
Additional PIC-S            xxxx
RE Awal-S                     xxxx
Goodwill*                       xxxx
      Investment in S                xxxx
      Non Controlling Interest   xxxx

2. Alokasi dan Amortisasi yang muncul dari selisih di langkah 1.
Jurnal: (Misalkan dialokasikan ke Patent)
Amortization Expense     xxxx
     Patent                                        xxxx

3. Mengeliminasi dividen Income dan dividen S
Jurnal:
Dividen Income (% Induk x Dividen Anak)   xxxxx
       Dividen S                                                                            xxxxx

4. Mengeliminasi Dividen S dan Bagian laba kepentingan non-pengendali
Jurnal:
Noncontrolling Interest Expense*    xxxxx
       Dividen S **                                                   xxxxx
       NCI                                                                xxxxx
* (Laba anak-amortisasi -inventory awal+ending inventory) x %anak
misalkan ada pengaruh dari transaksi Intercompany Inventory
** (Dividen anak x % anak NCI )

5. Mengeliminasi Transaksi Intercompany (Inventory, Bonds, Assets)
Jurnal :  (untuk downstream)
Sales*            xxxxx
   COGS                          xxxx

COGS **        xxxxx
   Inventory                        xxxx

RE  ***            xxxx
   COGS                           xxxx

*Penjualan terakhir
**% ending inventory x keuntungan penjualan inv tahun berjalan
*** %inventory awal x laba penjualan inv tahun lalu

6. Mengeliminasi Akun Resiprokal lainnya
Contoh:
Account Payable -S      xxxxxxxxx
      Account Receivable-P        xxxxxxxx

Interest Income-P         xxxxxxx
    Interest Expense-S            xxxxxxxxx

dan lain-lain.

7. Jurnal penyesuaian atas kesalahan koreksi (jika ada).


Mungkin sekian pembahasan dari saya, semoga bisa menambah ilmu, wawasan dan pengetahuan anda sekalian. Inilai ringkasan dari Laporan Keuangan Konsolidasian. Selengkapnya bisa mempelajari Bahan Ajar dari Bu Iin Indrawati. 
Sekian.
Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.



2 Responses so far

  1. Unknown says:

    makasih contoh soalnya clear banget!

Leave a Reply